Ilustrasi penumpang unta yang kehilangan air minum (pixabay)
humorberita.com - Sebagian kita mungkin pernah merasakan kehilangan dari sesuatu yang kita miliki. Kita kehilangan uang, kehilang kuota, kehilang pulsa, kehilangan handphone, kehilangan kendaraan, dan tempat tinggal.
Bahkan ada lagi di antara kita ada yang kehilangan follower di media sosial, kehilangan teman, kehilangan anak, kehilangan saudara, kehilangan suami, kehilangan istri, dan kehilangan orangtua karena meninggal.
Tak hanya itu ada juga kita kehilangan jabatan, kehilangan wakil rakyat yang amanah, kehilangan pemimpin yang adil, dll.
Semua kondisi yang pahit itu tidak ada yang tahu kapan datangnya. Dia kadang datang tiba-tiba tanpa ada isyarat pun. Di sinilah kita merasakan kesedihan, kemarahan, dan penyesalan.
Nah, agar kita tidak larut dalam kesedihan dan penyesalan Rasulullah menganjurkan membaca doa minta agar hati tenang dari hilangnya milik kita.
اللَّهُمَ قَنِّعْنِي بِمَا رَزَقْتَنِي، وَبَارِكْ لي فِيهِ، وَاخْلُفْ عَلَيَّ كُلَّ غَائِبَةٍ لِي بِخَيْرٍ
"Allahumma qonni'ni bima rozaqtani, wa barikli fihi, wakhluf 'alayya kulla ghoibatin li bkhaoirin"
(Ya Allah, jadikanlah aku orang yang qana’ah terhadap reziki yang Engkau beri, dan berkahilah, serta gantilah apa yang luput dariku dengan sesuatu yang lebih baik.”
Dalam doa ini kita meminta tiga hal. 1. Qonaah. 2. Berkah. 3. Pengganti. Kata qonaah sering kita dengan ungkapan "agar kamu qonaah pada barang yang kamu miliki. Itu sama artinya kita harus merasa puas atau cukup atas milik kita. Qonna'ni, jadikalanlah aku orang merasa cukup.
Mengutip kalemthayeb, kalimat "اللَّهم قنعني بما رزقتني, Ya Allah aku memohon agar Engkau rida atau senang apa yang Engkau berikan kehidupan ini kepadaku, merasa cukup dari segala urusan, dan jadikanlah aku juga rida atau suka dengan rizeki-Mu, melapangkan dada dan menenangkan pikiran.
Kedua, memohon berkah. Kalimat وبارك لي فيه penjelasannya tambahkanku reziki, dan jadikan tumbuh dan berkembang, dan selalu baik halal yang thayib.
Ketiga, memohon pengganti. Kalimat واخلف عليَّ كُل غائبة لي بخير penjelasannya kita meminta pengganti dari milik kita yang hilang, dan kita tidak punya pengetahuan tentang kehilangan itu, apakah hilang harta, anak, barang-barang, semoga akan kembali kepada kita dengan pengganti yang baik cepat atau lambat.
Oleh karena itu, kita tidak boleh disibukan dengan kesedihan, penyesalan, kesusahan, lebih baik kita serahkan atau percayakan kepada Allah. Kita memohon kepadanya pengganti yang lebih baik karena Allah memiliki otoritas dan pengganti terhadap milik hambanya.
اللَّهُمَ قَنِّعْنِي بِمَا رَزَقْتَنِي، وَبَارِكْ لي فِيهِ، وَاخْلُفْ عَلَيَّ كُلَّ غَائِبَةٍ لِي بِخَيْرٍ
“Ya Allah, jadikanlah aku orang yang qana’ah terhadap reziki yang Engkau beri, dan berkahilah, serta gantilah apa yang luput dariku dengan sesuatu yang lebih baik.” (HR Hakim:/4/1)